Kamis, 21 Mei 2009

Definisi Akhlak

Definisi Akhlak

Segala puji bagi Allah, pemilik alam semesta, Dzat sang Maha Pencipta yang mengatur dan menentukan, Tuhan kita yang Maha Tinggi, yang menciptakan dan menyempurnakan, yang menentukan dan memberi petunjuk.

Kami bersaksi bahwa Allah adalah Dzat yang menjadikan dan menciptakan, yang Maha Mengetahui hal-hal yang dhahir dan bathin. Dan kami bersaksi bahwa nabi kita Sayyidina Muhammad adalah hamba dan utusan-Nya. Diutus untuk menyempurnakan akhlak dan beliau adalah Kekasih Tuhan sang pencipta.

Ya Allah tetapkan Shalawat-Mu pada orang yang Engkau agungkan budi pekertinya di dalam kitab suci-Mu, pemuka para utusan dan pemungkas para nabi. Yaitu Muhammad SAW dan pada keluarganya yang suci serta sahabatnya yang terpilih serta orang-orang yang berjalan di jalan mereka.

Ya Allah...karuniakanlah kami akhlak seperti akhlak beliau dan adab seperti adab beliau dengan rahmat-Mu wahai dzat yang Maha Pengasih. Amma ba'du.

Sesungguhnya salah satu pokok bahasan utama yang sering dibicarakan oleh pemeluk agama ini adalah pemikiran dan perenungan tentang tujuan penciptaan dan diutusnya para nabi. Akhlak adalah sesuatu yang penting. Maka wajib bagi setiap orang yang beriman kepada Allah dan Rasul-Nya dan meyakini bahwa segala sesuatu yang datang dari-Nya adalah haq untuk menghiasi dirinya dengan akhlak. Akhlak Islam yang kumaksud adalah sifat-sifat yang hendaknya dimiliki oleh setiap muslim.

Akhlak adalah sifat/perangai yang berperan pada manusia baik dhohir atau batin, maknawi atau rohani. Dengan akhlak itulah manusia nanti akan dikumpulkan di hari kiamat yaitu hari ditampakkannya hakikat segala sesuatu.

Akhlak adalah jamaknya khuluk, Jika dihubungkan dengan manusia, khuluk adalah lawan kata dari kholq. Jasmani apabila tersusun dengan rapi dan baik maka disebut Husnul Kholq (baik ciptaannya) yaitu memiliki dhohir yang baik.

Begitu pula gambaran batin manusia apabila tersusun dari sifat-sifat yang indah, pribadi yang baik, dan perilaku yang mulia maka disebut Husnul Khuluk (Akhlak yang baik). Gambaran Batin itulah yang dilihat oleh Allah SWT. Dan dengan gambaran itu pula manusia dibangkitkan kelak di hari kiamat.

Dari penjelasan ini menunjukkan bahwa kedudukan potret jasmani seseorang, sama sekali tidak menyamai potret rohaninya.

Dengan demikian wajib bagi seseorang yang berakal dan beriman untuk mencurahkan segenap perhatiannya dalam meluruskan akhlaknya dan berperilaku sesuai dengan perilaku yang dicintai oleh Allah SWT. Serta melaksanakan maksud dan tujuan dari terutusnya baginda Rasulullah SAW yang bersabda :

إنما بعثت لأتمم مكارم الأخلاق

Sesungguhnya tiada lain aku diutus hanyalah untuk menyempurnakan akhlak.

Keinginan untuk berperilaku baik, dapat menyampaikan seseorang untuk berakhlak dengan sempurna. Maknanya manusia kadangkala mempunyai tabiat yang tidak terpuji. Maka mungkinkah manusia membebaskan diri dari tabiat buruk tersebut?

Kadang kala tidak terdapat sifat-sifat baik pada diri seorang manusia. Dan manusia sebagai tujuan diutusnya Nabi mempunyai kemungkinan untuk memperbaiki akhlak dan meninggikan derajatnya.

إنما الأمم الأخلاق ما بقيت فإن هم ذهبت أخلاقهم ذهبوا

Jati diri sebuah bangsa terletak pada akhlaknya

Apabila akhlaknya tiada maka jati diri bangsa itu tiada.

Kami memohon kepada Allah agar cahaya akhlak ini terpancar pada hati para pembaca. Dan semoga Allah membukakan pintu taufik-Nya hingga kita mampu menghiasi diri dengan sifat-sifat terpuji dan mencapai kedudukan yang tinggi berkat akhlak yang mulia.

Ya Allah kabulkan ini semua berkat rahmat, karunia dan kasih sayang-Mu, wahai Dzat yang Maha Pemurah dan Maha Pengasih. Dan sholawat serta salam senantiasa tercurahkan kepada junjungan kita Nabi Besar Muhammad SAW serta para keluarga, sahabat, dan pengikutnya hingga hari kiamat. Amin.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar