Rabu, 20 Mei 2009

Prinsip-Prinsip Belajar dan Asas Pembelajaran

Salah satu tugas guru adalah mengajar. Dalam kegiatan mengajar ini tentu saja tidak dapat dilakukan sembarangan, tetapi harus menggunakan teori-teori dan prinsip-prinsip belajar yang dapat membimbing aktivitas kita dalam merencanakan dan melaksanakan kegiatan belajar mengajar.

Dalam perencanaan pembelajaran, prinsip-prinsip belajar dapat mengungkapkan batas-batas kemungkinan dalam pembelajaran. Dalam melaksanakan pembelajaran, pengetahuan tentang teori dan prinsip-prinsip belajar dapat membantu siswa dalam memilih tindakan yang tetap. Guru dapat terhindar dari tindakan-tindakan yang kelihatanya baik tetapi nyatanya tidak berhasil meningkatkan proses belajar siswa. Selain itu dengan teori dan prinsip-prinsip belajar ia memiliki dan mengembangkan sikap yang diperlukan untuk menunjang peningkatan belajar siswa.

A.Prinsip-Prinsip Belajar

Banyak teori dan prinsip-prinsip belajar yang dikemukakan oleh para ahli yang satu dengan yang lain memiliki persamaan dan juga perbedaan. Dari berbagai prinsip belajar tersebut terdapat beberapa prinsip yang relative berlaku umum yang dapat kita pakai sebagai dasar dalam upaya pembelajaran, baik bagi siswa yang perlu meningkatkan mengajar. Prinsip-prinsip itu berkaitan dengan perhatian dan motivasi, keaktifan, keterlibatan langsung/berpengalaman, pengulangan, tantangan, balikan dan penguatan, serta perbedaan individual.

1.Perhatian dan Motivasi

Perhatian mempunyai peranan yang penting dalam kegiatan belajar. Dari kajian teori belajar pengolahan informasi terungkap bahwa tanda adanya perhatian tak mungkin terjadi belajar (Gage dan Berline,1984 : 335). Perhatian terhadap pelajaran akan timbul pada siswa apabila bahan pelajaran sesuai dengan kebutuhannya.

Motivasi adalah tenaga yang menggerakkan dan mengarahkan aktivitas seseorang. Motivasi mempunyai peranan penting dalam kegiatan belajar. Motivasi mempunyai kaitan yang erat dengan minat. Siswa yang memiliki minat terhadap sesuatu bidang studi tertentu cenderung tertarik perhatiannya dan demikian timbul motivasinya untuk mempelajari bidang tersebut.Motivasi dapat bersifat internal artinya dating dari dirinya sendiri, dapat juga bersifat eksternal yakni dating dari orang lain, dari guru, orang tua, teman dan sebagainya.

Motivasi ada dua jenis yaitu motif intrinsic dan ekstrinsik. Motif inteinsik adalah tenaga pendorong yang sesuai dengan perbuatan yang dilakukan. Motif ekstrinsik adalah tenaga pendoring yang ada diluat perbuatan yang dilakukknya tetapi menjadi penyertanya.

2.Keaktifan

Kecenderungan ptikologi menganggap bahwa akan adalah makhluk yang aktif, mempunyai dorongan untuk berbuta sesuatu, mempunyai kemauan dan aspirasinya sendiri. Belajar tidak bisa dipaksakan orang lain dan tidak bisa dilimpahkan kepada orang lain. Belajar hanya mungkin terjadi apabila anak aktif mengalami sendiri. Menurut John Dewey belajar adalah menyangkut apa yang harus dikerjakan siswa untuk dirinya sendiri, maka inisiatif harus dating dari siswa sendiri. Guru sekedar pembimbing dan pengarah.

3.keterlinatan langsung/berpengalaman

Menurut Edge Dale penggolongan pengalaman belajar yang dituangkan dalam kerucut pengalamanya mengemukakan bahwa belajar yang paling baik adalah melalui pengalaman langsung. Keterlibatan siswa didalam belajar jangan diartikan keterlibatan fisik semata, namun lebih dari itu terutama adalah keterlibatan mental emosional, keterlibatan dalam kegiatan kognitif dalam pencapaian dan perolehan pengetahuan dan juga saat mengadakan latihat-latihan dalam pembentukan keterampilan.

4.Pengulangan

Menurut teori psikologi daya belajar adalah melatih daya-daya yang ada pada manusia yang terdiri atas daya pengamat, menanggap, mengginngat, menghayal, merasakan, berfikir, dan sebagainya. Dengan mengadakan pengulangan maka daya-daya tersebut akan berkambang. Seperti halnya pisau yang selalu diasah akan menjadi tajam, maka daya-daya yang dilatih dengan megadakan pengulangan-pengulangan akan menjadi sempurna.

5.Tantangan

Teori medan (Field Theory) dari Kurt Lewin mengemukakan bahwa siswa dalam situasi belajar berada dalam suatu medan atau lapangan prikologi. Dalam situasi belajar siswa menghadapi suatu tujuan yang ingin dicapai, tetapi selalu mendapat hambatan yaitu mempelajari bahan belajar. Maka timbulah motiv untuk mengatasi hambatan itu yaitu dengan mempelajari bahan belajar tersebut. Apabila hambatan itu telah diatasi artinya tujuan belajar telah dicapai. Tantangan yang dihadapi dalam bahan belajar membuat siswa bergairah

6.Balikan dan penguatan

Prinsip belajar yang berkaitan dengan balikan dan penguatan terutama ditekankan oleh belajar Operant Conditioning dari B.F. Skinner, kalau pada teori conditioning yang diberi kondisi adalah stimulus, maka pada opetant conditioning yang diperkuat adalah terponsnya.

1 komentar: